Pendahuluan
Proses digitalisasi dokumen semakin penting di era modern, terutama dalam bidang pendidikan, bisnis, dan administrasi. Scanning atau pemindaian menjadi solusi utama untuk menyimpan dokumen dalam bentuk digital agar lebih aman, efisien, dan mudah diakses. Namun, ada perbedaan signifikan antara scanning dokumen biasa dan scanning Lembar Jawaban Komputer (LJK).
Banyak yang menganggap keduanya sama, padahal LJK membutuhkan teknik, perangkat, dan ketelitian khusus. Artikel ini akan membahas perbedaan utama keduanya, serta mengapa scanning LJK dianggap lebih rumit dibanding dokumen biasa.
Apa Itu Scanning Dokumen Biasa?
Scanning dokumen biasa adalah proses pemindaian untuk mengubah dokumen fisik menjadi file digital, seperti PDF, JPEG, atau PNG. Contohnya meliputi:
- Surat penting
- Berkas administrasi
- Arsip kantor
- Foto atau laporan
Biasanya, proses ini hanya menekankan pada kualitas gambar, kejelasan teks, dan ukuran file.
Apa Itu Scanning LJK?
Lembar Jawaban Komputer (LJK) digunakan dalam ujian berbasis kertas, di mana peserta menghitamkan bulatan (opsi jawaban) menggunakan pensil 2B. LJK dipindai untuk kemudian dianalisis oleh sistem Optical Mark Reader (OMR).
Scanning LJK lebih kompleks karena melibatkan:
- Ketelitian posisi kertas (agar tidak miring saat dipindai).
- Kejelasan arsiran pensil yang harus terbaca mesin.
- Standarisasi format LJK, sehingga hasil bisa dibaca otomatis.
Perbedaan Utama Scanning Dokumen Biasa dan LJK
| Aspek | Scanning Dokumen Biasa | Scanning LJK |
|---|---|---|
| Tujuan | Menyimpan salinan digital dokumen | Membaca jawaban peserta ujian |
| Ketelitian | Fokus pada kejelasan teks/gambar | Harus sangat presisi, termasuk arsiran |
| Perangkat | Scanner standar | Scanner dengan dukungan software OMR |
| Output | File gambar/PDF | Data numerik hasil jawaban |
| Kesalahan yang Umum | Hasil buram, ukuran file besar | Arsiran tidak terbaca, posisi kertas miring |
Mana yang Lebih Rumit?
Secara teknis, scanning LJK jauh lebih rumit karena membutuhkan:
- Standarisasi format kertas. Tidak semua scanner mampu membaca pola LJK.
- Ketelitian arsiran. Jika arsiran samar atau terlalu tipis, sistem gagal membaca.
- Jumlah besar. Ujian biasanya melibatkan ribuan lembar, sehingga butuh kecepatan.
Sedangkan scanning dokumen biasa lebih sederhana karena hanya fokus pada kualitas gambar.
Kesimpulan
Scanning dokumen biasa dan LJK sama-sama penting, tetapi tingkat kesulitannya berbeda. Jika dokumen biasa lebih menekankan kejelasan visual, maka scanning LJK membutuhkan ketelitian, kecepatan, dan teknologi khusus agar hasil ujian dapat diproses dengan benar.
👉 Untuk kebutuhan jasa scan dokumen maupun LJK profesional, kunjungi scan-ljk.dmr.id. atau via whatsapp 0818-091-491-75