Pendahuluan
Seiring waktu, scanner bisa mengalami penurunan akurasi dalam membaca dokumen. Hal ini membuat hasil scan menjadi miring, buram, atau warnanya tidak konsisten. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan kalibrasi.
Artikel ini akan membahas pentingnya kalibrasi scanner, kapan harus dilakukan, dan langkah-langkahnya.
1. Apa Itu Kalibrasi Scanner?
Kalibrasi scanner adalah proses penyelarasan sensor, roller, dan software agar hasil pemindaian tetap sesuai standar. Dengan kalibrasi, scanner bisa kembali menghasilkan gambar yang tajam dan akurat.
2. Kapan Scanner Perlu Dikalibrasi?
- Hasil scan mulai buram meskipun kaca sudah bersih.
- Teks tampak miring atau tidak lurus.
- Warna hasil scan berbeda jauh dari dokumen asli.
- Scanner digunakan secara intensif (ribuan lembar per bulan).
3. Alat yang Dibutuhkan
- Calibration sheet (kertas khusus dari pabrikan).
- Software bawaan scanner atau aplikasi pihak ketiga.
- Kain microfiber + cairan pembersih untuk membersihkan kaca.
4. Langkah Kalibrasi Scanner ADF
- Bersihkan kaca dan roller.
- Letakkan calibration sheet di feeder.
- Jalankan software scanner → pilih menu Maintenance → Calibration.
- Tunggu proses selesai, biasanya beberapa detik saja.
5. Langkah Kalibrasi Scanner Flatbed
- Bersihkan kaca flatbed.
- Letakkan calibration sheet di atas kaca.
- Jalankan software kalibrasi.
- Ikuti instruksi hingga selesai.
6. Kalibrasi Warna
- Beberapa scanner memiliki fitur color calibration.
- Gunakan color reference chart untuk menyesuaikan warna.
7. Seberapa Sering Kalibrasi Dilakukan?
- Scanner intensif: setiap 1–2 bulan.
- Scanner kantor biasa: setiap 3–6 bulan.
- Setelah ganti sparepart (roller/lampu), lakukan kalibrasi ulang.
Kesimpulan
Kalibrasi adalah langkah penting untuk menjaga kualitas scanner. Dengan kalibrasi rutin, hasil scan tetap tajam, warna akurat, dan perangkat lebih awet.