Pendahuluan
Meskipun teknologi scanning LJK sudah canggih, hasilnya tetap bisa bermasalah jika ada kesalahan teknis maupun non-teknis. Artikel ini membahas kesalahan umum dalam proses scanning LJK serta solusi untuk menghindarinya.
1. LJK Rusak atau Kotor
- Sobek, basah, atau terlipat bisa membuat scanner gagal membaca.
- Noda tinta atau coretan juga bisa dianggap sebagai jawaban.
Solusi: Lakukan pemeriksaan fisik sebelum scanning dan siapkan cadangan lembar kosong.
2. Penandaan Jawaban Tidak Jelas
- Peserta tidak menghitamkan penuh bulatan jawaban.
- Ada tanda silang atau coretan tambahan.
- Lebih dari satu jawaban diisi pada nomor yang sama.
Solusi: Berikan instruksi jelas kepada peserta ujian sebelum mengerjakan.
3. Setting Scanner yang Salah
- DPI terlalu rendah → hasil buram.
- Mode warna tidak sesuai → software kesulitan mengenali.
- Feeder scanner macet → lembar berganda masuk.
Solusi: Gunakan standar scanning LJK, umumnya 200–300 dpi grayscale.
4. Software Pembaca Tidak Update
- Software lama mungkin tidak kompatibel dengan format baru.
- Risiko kesalahan lebih besar.
Solusi: Gunakan software pembaca modern seperti Digital Mark Reader (DMR).
5. Human Error Saat Proses
- Panitia salah menaruh lembar.
- Urutan LJK tidak sesuai daftar peserta.
- Hasil scan tidak divalidasi ulang.
Solusi: Lakukan Quality Control (QC) secara berkala selama proses scanning.
6. Tidak Ada Backup Data
- Risiko kehilangan data digital akibat gangguan listrik atau kerusakan hardware.
Solusi: Simpan backup di server atau cloud sebelum data diproses lebih lanjut.
Kesimpulan
Kesalahan dalam proses scanning LJK bisa diminimalisir dengan persiapan dokumen, instruksi jelas, penggunaan software modern, dan prosedur validasi yang ketat. Dengan mengantisipasi hal-hal tersebut, hasil ujian akan lebih akurat, cepat, dan terpercaya.