Pendahuluan
Tidak semua institusi atau kantor memiliki anggaran besar untuk membeli scanner. Padahal kebutuhan akan perangkat ini semakin mendesak, terutama untuk sekolah, kantor kecil, hingga lembaga bimbingan belajar. Lalu bagaimana cara memilih scanner yang tepat meskipun dana terbatas?
Artikel ini akan memberikan panduan praktis memilih scanner dengan harga terjangkau, tanpa mengorbankan kualitas dan fungsionalitas.
1. Tentukan Prioritas
Jika anggaran terbatas, jangan terjebak membeli scanner dengan banyak fitur yang jarang dipakai. Fokuslah pada hal berikut:
- Apakah scanner digunakan untuk LJK atau sekadar administrasi biasa?
- Berapa volume scan per hari?
- Apakah butuh kecepatan tinggi atau cukup manual?
2. Pilih Scanner ADF Entry Level
Scanner ADF entry level sudah banyak tersedia di kisaran harga Rp3–7 juta.
- Cocok untuk sekolah menengah atau kantor kecil.
- Kapasitas feeder sekitar 30–50 lembar.
- Kecepatan cukup untuk pemakaian harian.
3. Pertimbangkan Scanner Second (Bekas)
- Scanner second dari brand ternama bisa jadi pilihan hemat.
- Pastikan dicek kondisi roller, lampu, dan sensor.
- Lebih baik membeli dari toko resmi dengan garansi servis.
4. Gunakan Software Gratis atau Lokal
- Scanner murah biasanya tidak dilengkapi software canggih.
- Solusinya: gunakan aplikasi DMR (Digital Mark Reader) atau software open-source untuk pengolahan hasil scan.
5. Efisiensi Listrik dan Pemeliharaan
- Pilih scanner yang hemat daya.
- Pastikan mudah dibersihkan sendiri untuk mengurangi biaya service.
6. Bandingkan Harga Online dan Offline
- Cek marketplace, distributor resmi, hingga toko komputer lokal.
- Kadang selisih harga bisa mencapai 10–20%.
7. Jangan Lupa Garansi
Meskipun harga murah, tetap pastikan ada garansi minimal 6 bulan–1 tahun.
Kesimpulan
Memilih scanner dengan anggaran terbatas bukan berarti harus mengorbankan kualitas. Dengan strategi tepat, sekolah, kantor kecil, atau lembaga bimbel tetap bisa mendapatkan perangkat scanner yang efektif tanpa membebani anggaran.